Breaking

Friday 14 October 2016

Ahok Menghina Ayat Suci dan Meminta Maaf

JAKARTA, Indonesia - Gubernur DKI Jakarta Basuki “Ahok" Tjahaja Purnama akhirnya meminta maaf kepada umat Islam karena telah membuat gaduh terkait dengan pernyataannya soal Surat Al Maidah ayat 51.
“Saya sampaikan kepada umat Islam atau orang yang tersinggung, saya mohon maaf. Tidak ada maksud saya melecehkan Al Quran. Kalian bisa lihat suasananya seperti apa," Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin 10 Oktober 2016.
Ahok saat ini tengah disorot lantaran ucapannya saat berkunjung ke Kepulauan Seribu pada 27 Oktober lalu. Saat itu, di depan warga Kepulauan Seribu, Ahok mengungkit Surat Al Maidah Ayat 51.
“Jadi jangan percaya sama orang, kan bisa saja dalam hati kecil Bapak Ibu enggak bisa pilih saya. Dibohongin pakai Surat Al Maidah 51, macam-macam itu.” kata Ahok.
Ucapan Ahok menjadi ramai setelah cuplikan rekaman video tersebut beredar di internet. Banyak yang menganggap Ahok telah menghina ayat suci. Bahkan ada yang berencana melaporkannya ke polisi
Dua bakal calon gubernur yang akan bersaing dengan Ahok dalam pemilihan kepala daerah DKI pada 2017 mendatang, yaitu Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono, turut mengecamnya.
Anies menganggap pernyataan Ahok tidak relevan, tidak perlu, dan membuat kenyamanan warga ibu kota terusik. “Gunakan cara dan kata yang patut serta rasa hormat bila menyebut sesuatu yang dipandang suci oleh siapa pun,” kata Anies.
Sementara Agus Harimurti Yudhoyono menilai pernyataan Ahok tentang Surat Al Maidah Ayat 51 menunjukkan jika Ahok tidak sensitif terhadap isu agama.
“Kalau ucapan yang kerap melukai hati semacam ini terus terjadi, saya khawatir akan menimbulkan permasalahan sosial,” kata Agus Harimurti.
Ahok mengatakan dirinya sama sekali tidak bermaksud menyinggung perasaan umat Islam, apalagi sampai menistakan agama. Buktinya, warga Pulau Seribu tidak ada yang tersinggung saat ia mengutip ayat tersebut.
"Niatnya waktu itu hanya ingin menunjukkan, sebetulnya saya enggak mau orang yang punya tafsiran seperti itu bingung," katanya.
Namun akhirnya menyadari jika agama adalah urusan pribadi yang tidak boleh dibicarakan di hadapan publik. “Ini memang urusan pribadi, tafsiran pribadi," kata dia 
(Sumber : Rappler.com)
Meski sudah menjelaskan lewat akun Instagramnya bahwa dia tidak berniat menghina agama, namun sejumlah ormas Islam tetap melaporkan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, ke polisi di dua lokasi berbeda.
Oleh tim sukses Ahok, pelaporan ini dinilai tidak akan berpengaruh terhadap para pemilih.
Dan Ahok sendiri sudah menyatakan tidak berniat melecehkan ayat suci Alquran, terkait pernyataannya soal surat Al Maidah dan menegaskan dia tidak suka mempolitisasi ayat-ayat suci.
Pernyataan yang diacu gubernur petahana ini terjadi saat bertemu dengan masyarakat di Kepulauan Seribu akhir September lalu.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyatakan tidak berniat melecehkan ayat suci Alquran, terkait pernyataannya soal surat Al Maidah dan menyebutkan ia tidak suka mempolitisasi ayat-ayat suci.
Pernyataan yang diacu gubernur petahana ini terjadi saat bertemu dengan masyarakat di Kepulauan Seribu akhir September lalu.
Namun seorang peneliti psikologi politik Universitas Indonesia, Bagus Takwin, menyebut pernyataan Ahok tentang surat itu tak perlu dan "memperkeruh suasana" dengan berbagai respons.
Dalam video terkait surat tersebut, Ahok mengatakan, "... Kan bisa saja dalam hati kecil, bapak, ibu enggak bisa pilih saya karena dibohongi (orang) dengan surat Al Maidah (ayat) 51 macam-macam itu. Itu hak bapak, ibu."
Isi surat Al-Maidah menyebutkan, "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu)."
Melalui akun Instagramnya, hari Kamis (06/10), Ahok menulis, "Saat ini banyak beredar pernyataan saya dalam rekaman video seolah saya melecehkan ayat suci Alquran surat Al Maidah ayat 51, pada acara pertemuan saya dengan warga Pulau Seribu."

'Lebih baik tidak memancing'

"Berkenaan dengan itu, saya ingin menyampaikan pernyataan saya secara utuh melalui video yang merekam lengkap pernyataan saya tanpa dipotong. Saya tidak berniat melecehkan ayat suci Alquran, tetapi saya tidak suka mempolitisasi ayat-ayat suci, baik itu Alquran, Alkitab, maupun kitab lainnya," tambahnya.
Bagus Takwin mengatakan pernyataan Ahok ini digunakan orang "untuk mengingatkan orang agar tidak memilih pemimpin non-Muslim."
Ahok Menghina Surah Al Maidah Ayat 51
Sumber gambar : nwsth.com
Tetapi Bagus mengatakan pernyataan Surat Al Maidah ini menimbulkan berbagai penafsiran termasuk "sampai ada yang bilang, Ahok bilang surat itu bohong atau dipakai untuk membohongi."
"Itu kan ada stimulusnya. Stimulus bahwa ucapan Ahok bisa memancing respons macem macem itu juga harus dipertimbangkan supaya tidak makin memperkeruh suasana. Perlu juga satu strategi menanggapi komentar atau serangan lawan dengan lebih tidak memancing kemungkinan untuk diserang balik," kata Bagus kepada BBC Indonesia.
Tanggapan melalui akun Instagram Ahok sendiri dengan hampir 1.000 komentar sampai Kamis (06/10) ada yang membela dan mengkritik.
Akun Fajarprima24 misalnya menulis, "Yang penting kalau kita sudah tahu isi ayat di Alquran seperti itu...jangan dijadikan unsur politisasi malah jadi memecah belah negara ini," sementara Kikikhairunisa menulis, "Haters pak Ahok mati gaya."
Akun lain Bennyhera menulis, "Kenapa agama cuman dijadikan alat untuk memecah belah,,,bukannya jadi panutan untuk saling mengasihi,,,,tobatlah orang-orang sok suci."
Kontroversi surat Al Maidah ini juga mencuat setelah kelompok yang menamakan diri Advokat Cinta Tanah Air melaporkan Ahok ke Badan Pengawas Pemilu DKI Jakarta tanggal 27 September lalu karena gubernur petahana dianggap tidak bisa manafsirkan Al Maidah karena non-Muslim.
(Sumber : BBc.com)
Adbox